Anggota

Sedang On line

Album

Album
SMK Fatahillah 1 Kramatwatu

Kirim komentar

ShoutMix chat widget

Buku Tamu

Selamat datang untuk rekan – rekan terutama untuk rekan rekan dari dunia pendidikan.

Karena masih mudanya umur blog ini, maka segala kritik dan saran sangat diharapkan demi kemajuan dan kebaikan bersama

Bagi rekan – rekan yang mau tukar link silahkan ?

Untuk rekan rekan yang punya RPP, Silabus yang dialam WebSite ini belum ada ataupun Artikel apapun terutama yang ada kaitannya dengan dunia pendidikan bisa kirim ke alamat Email :

1. abdulharis.setiawan@gmail.com ,

2. abdulharis_2008@yahoo.com

untuk kami tampilkan dalam website ini.

Terima Kasih Sebelumnya

Minggu, 29 November 2009

UN 2010, Sistem Silang Siswa Antar Sekolah

Inovasi dalam evaluasi pendidikan akan diterapkan Depdiknas pada penyelenggaran ujian nasional (UN) tahun 2010 mendatang. Unas nantinya akan menerapkan sistem silang antarsekolah untuk peserta dari SMA dan MA.

Anggota Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Mungin Eddy Wibowo mengatakan, sistem silang antarsekolah tersebut membedakan pelaksanaan UN tahun depan dengan tahun-tahun sebelumnya. Selama ini, sistem silang antarsekolah hanya diterapkan kepada guru pengawas UN.

"Dalam penyelenggaraan UN tahun-tahun sebelumnya, sistem silang antarsekolah diterapkan untuk pengawas UN yang berasal dari guru, sedangkan untuk tahun 2010, justru murid-murid peserta UN yang akan disilang dengan sekolah lain," katanya di Semarang. Dia mengatakan, dengan sistem silang tersebut dapat dipastikan tidak ada peserta yang mengerjakan soal UN di sekolahnya sendiri.

Sistem silang tersebut akan diterapkan antarsekolah yang tidak berjarak terlalu jauh untuk memudahkan para siswa. Nantinya, kata dia, sekolah-sekolah akan dikelompokkan berdasarkan wilayah tertentu. Setiap kelompok berisi 4-5 sekolah dan sistem silang antarsekolah akan diterapkan dalam masing-masing kelompok untuk memudahkan peserta dalam mengikuti UN.

"Apabila mereka (peserta UN) disilang dengan sekolah lain yang berjarak relatif jauh, tentunya akan kesulitan, baik dalam hal transportasi maupun biaya, sehingga dikhawatirkan akan menyulitkan dan membebani mereka," ujarnya. Menurut Mungin, sistem silang itu hanya diterapkan untuk siswa SMA dan Madrasah Aliah (MA).

Sedangkan peserta dari SMA Luar Biasa (SMALB), SMK, SMP tetap melangsungkan UN seperti sistem yang digunakan tahun sebelumnya yang menerapkan silang antarsekolah untuk pengawas. Berkaitan dengan penyilangan peserta UN untuk SMA dan MA tersebut, dia mengatakan, dalam praktiknya nanti kemungkinan akan ada siswa yang mengerjakan soal UN yang berbeda dalam satu ruangan. Namun, menurut dia, hal itu tidak akan menyulitkan distribusi soal.

"Materi UN SMA dan MA sama persis untuk bidang IPA dan IPS, kecuali bagi siswa MA yang mengambil jurusan keagamaan. Namun, nantinya akan dibuat suatu sistem yang mengatur tentang distribusi soal untuk mengatasi kesulitan semacam itu," katanya. Ditanya alasan penerapan sistem silang antarsekolah untuk peserta UN, Mungin mengatakan, langkah tersebut untuk meminimalisasi tindak kecurangan yang dilakukan guru dan pihak sekolah yang banyak ditemui dalam pelaksanaan UN tahun sebelumnya.

"Dengan sistem itu, para siswa akan termotivasi untuk belajar lebih giat karena masing-masing peserta tidak mengenal satu sama lain, sehingga potensi tindak kecurangan dengan bekerja sama dalam mengerjakan soal akan berkurang," kata Mungin