Anggota

Sedang On line

Album

Album
SMK Fatahillah 1 Kramatwatu

Kirim komentar

ShoutMix chat widget

Buku Tamu

Selamat datang untuk rekan – rekan terutama untuk rekan rekan dari dunia pendidikan.

Karena masih mudanya umur blog ini, maka segala kritik dan saran sangat diharapkan demi kemajuan dan kebaikan bersama

Bagi rekan – rekan yang mau tukar link silahkan ?

Untuk rekan rekan yang punya RPP, Silabus yang dialam WebSite ini belum ada ataupun Artikel apapun terutama yang ada kaitannya dengan dunia pendidikan bisa kirim ke alamat Email :

1. abdulharis.setiawan@gmail.com ,

2. abdulharis_2008@yahoo.com

untuk kami tampilkan dalam website ini.

Terima Kasih Sebelumnya

Minggu, 20 Desember 2009

Perangkat Pembelajaran

Sehubungan dengan Surat Edaran dari Kepala Sekolah tentang Pembuatan Perangkat Pembelajaran tahun pelajaran 2009/2010 untuk semester genap yang mana batas waktu pengumpulan paling lambat tanggal 9 Januari 2010, maka format-format perangkat pembelajaran tersebut dapat di download di :
** Format Perangkat Pembelajaran **

Jadwal UN 2009/2010

UN Utama dan UN Susulan

1 UN Utama: Senin, 22 Maret 2010 08.00 – 10.0 Bahasa Indonesia
UN Susulan: Senin, 29 Maret 2010
2 UN Utama: Selasa, 23 Maret 2010 08.00 – 10.00 Bahasa Inggris
UN Susulan: Selasa, 30 Maret 2010
3 UN Utama: Rabu, 24 Maret 2010 08.00 – 10.00 Matematika
UN Susulan: Rabu, 31 Maret 2010
4 UN Utama: Kamis, 25 Maret 2010 08.00-10.00 Teori Kejuruan
UN Susulan: Kamis, 1 April 2010


UN Ulangan

1 Senin, 10 Mei 2010 08.00 – 10.0 Bahasa Indonesia
2 Selasa, 11 Mei 2010 08.00 – 10.00 Bahasa Inggris
3 Rabu, 12 Mei 2010 08.00 – 10.00 Matematika
4 Jumat, 14 Mei 2010 08.00 - 10.00 Teori Kejuruan

Info Lebih lengkap dapat download:
1. POS UN
2. Permnen 84 2009

Minggu, 29 November 2009

UN 2010, Sistem Silang Siswa Antar Sekolah

Inovasi dalam evaluasi pendidikan akan diterapkan Depdiknas pada penyelenggaran ujian nasional (UN) tahun 2010 mendatang. Unas nantinya akan menerapkan sistem silang antarsekolah untuk peserta dari SMA dan MA.

Anggota Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Mungin Eddy Wibowo mengatakan, sistem silang antarsekolah tersebut membedakan pelaksanaan UN tahun depan dengan tahun-tahun sebelumnya. Selama ini, sistem silang antarsekolah hanya diterapkan kepada guru pengawas UN.

"Dalam penyelenggaraan UN tahun-tahun sebelumnya, sistem silang antarsekolah diterapkan untuk pengawas UN yang berasal dari guru, sedangkan untuk tahun 2010, justru murid-murid peserta UN yang akan disilang dengan sekolah lain," katanya di Semarang. Dia mengatakan, dengan sistem silang tersebut dapat dipastikan tidak ada peserta yang mengerjakan soal UN di sekolahnya sendiri.

Sistem silang tersebut akan diterapkan antarsekolah yang tidak berjarak terlalu jauh untuk memudahkan para siswa. Nantinya, kata dia, sekolah-sekolah akan dikelompokkan berdasarkan wilayah tertentu. Setiap kelompok berisi 4-5 sekolah dan sistem silang antarsekolah akan diterapkan dalam masing-masing kelompok untuk memudahkan peserta dalam mengikuti UN.

"Apabila mereka (peserta UN) disilang dengan sekolah lain yang berjarak relatif jauh, tentunya akan kesulitan, baik dalam hal transportasi maupun biaya, sehingga dikhawatirkan akan menyulitkan dan membebani mereka," ujarnya. Menurut Mungin, sistem silang itu hanya diterapkan untuk siswa SMA dan Madrasah Aliah (MA).

Sedangkan peserta dari SMA Luar Biasa (SMALB), SMK, SMP tetap melangsungkan UN seperti sistem yang digunakan tahun sebelumnya yang menerapkan silang antarsekolah untuk pengawas. Berkaitan dengan penyilangan peserta UN untuk SMA dan MA tersebut, dia mengatakan, dalam praktiknya nanti kemungkinan akan ada siswa yang mengerjakan soal UN yang berbeda dalam satu ruangan. Namun, menurut dia, hal itu tidak akan menyulitkan distribusi soal.

"Materi UN SMA dan MA sama persis untuk bidang IPA dan IPS, kecuali bagi siswa MA yang mengambil jurusan keagamaan. Namun, nantinya akan dibuat suatu sistem yang mengatur tentang distribusi soal untuk mengatasi kesulitan semacam itu," katanya. Ditanya alasan penerapan sistem silang antarsekolah untuk peserta UN, Mungin mengatakan, langkah tersebut untuk meminimalisasi tindak kecurangan yang dilakukan guru dan pihak sekolah yang banyak ditemui dalam pelaksanaan UN tahun sebelumnya.

"Dengan sistem itu, para siswa akan termotivasi untuk belajar lebih giat karena masing-masing peserta tidak mengenal satu sama lain, sehingga potensi tindak kecurangan dengan bekerja sama dalam mengerjakan soal akan berkurang," kata Mungin

Sabtu, 28 November 2009

Mendiknas: Ujian Nasional 2010 Jalan Terus

JAKARTA (Suara Karya): Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Muhammad Nuh mengatakan, ujian nasional (UN) tahun 2010 akan tetap dilaksanakan. Karena hingga kini pihaknya belum menerima putusan Mahkamah Agung (MA) terkait dengan penolakan kasasi tentang UN.

"Kami belum menerima Putusan MA tersebut. Jadi belum tahu apakah dalam Putusan MA tersebut ada kata mengenai pelarangan UN. Dibanding menunggu, lebih baik mempersiapkan pelaksanaan UN pada Maret 2010 mendatang," kata Mendiknas Muhammad Nuh dalam jumpa pers pascapenolakan kasasi oleh MA di Jakarta, Kamis (26/11).

Ketika ditanyakan, Depdiknas tidak meminta keputusan secara resmi kepada MA agar persoalan ini bisa cepat diselesaikan. Mendiknas mengatakan, sebagai lembaga eksekutif, pihaknya tidak bisa melakukan hal itu. Karena hal itu bisa dianggap sebagai tindakan intervensi terhadap lembaga yudikatif.

"Kami ingin persoalan clear secepatnya. Tetapi, prosedurnya tidak seperti itu. Kami adalah pihak yang hanya bisa menunggu serahan pelimpahan putusan dari MA. Jadi, bolanya ada di MA," kata Muhammad Nuh seraya menambahkan pihaknya masih akan menempuh satu usaha hukum lagi lewat peninjauan kembali (PK).

Mendiknas menegaskan, persiapan UN 2010 tetap dilakukan, karena jika putusan MA sama dengan putusan pengadilan tinggi pada 3 Mei 2007, berarti tidak ada kata pelarangan untuk penyelenggaraan UN. Dalam putusan pengadilan tinggi tersebut memuat enam poin yang harus dilakukan pemerintah terkait dengan pelaksanan UN. "Dari enam poin itu tidak ada kata pelarangan UN," kata Muhammad Nuh menegaskan.

Enam poin itu mencakup kewajiban pemerintah untuk meningkatkan kualitas guru, kelengkapan sarana dan prasarana sekolah, serta akses informasi yang lengkap di seluruh Indonesia sebelum mengeluarkan kebijakan pelaksanaan UN lebih lanjut.

Selain itu, pemerintah diminta untuk mengambil langkah-langkah konkret untuk mengatasi gangguan psikologi dan mental peserta didik akibat penyelenggaraan UN, dan memerintahkan kepada pemerintah untuk meninjau kembali sistem pendidikan nasional.

"Semua yang diperintahkan dalam pengadilan tinggi itu sedang, telah, dan terus dilaksanakan oleh pemerintah. Hasilnya memang tak bisa dinilai kasat mata karena bagian dari proses, misalkan peningkatan kualifikasi guru sudah dilakukan sejak 2006, perbaikan ruang kelas, dan pemanfaatan internet di sekolah-sekolah yang jumlahnya dari tahun ke tahun terus meningkat," ujarnya.

Muhammad Nuh yang didampingi para pejabat eselon satu itu mengatakan, pihaknya akan melakukan sejumlah perubahan dalam pelaksanaan UN 2010, yakni akan ada UN ulangan bagi peserta didik yang tak lulus pada UN utama dan atau ujian susulan. Karena itu, pelaksanaan UN 2010 waktunya dimajukan menjadi Maret 2010, kemudian ada UN susulan siswa yang sakit pada April.

Sementara itu, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) meminta pemerintah, dalam hal ini Mendiknas, mematuhi keputusan Mahkamah Agung (MA) untuk tidak lagi menyelenggarakan ujian nasional pada tahun ajaran 2010 dan tahun-tahun berikutnya, sampai pemerintah memenuhi kewajibannya menyediakan standar pendidikan secara memadai.

Pihak KPAI menyebutkan, MA menyatakan menolak kasasi pemerintah dalam perkara gugatan pelaksanaan ujian nasional, dengan perintah untuk meniadakan ujian nasional bagi sekolah-sekolah di Indonesia.

Ketua KPAI Hadi Supeno dalam siaran pers yang diterima Suara Karya, kemarin, mengatakan, keputusan MA yang mengabulkan gugatan kelompok masyarakat itu merupakan perintah yang sangat kuat dan menunjukkan pelaksanaan ujian nasional kehilangan pijakan hukum.

Rabu, 25 November 2009

BSNP Rencana Naikkan Standar Kelulusan UN 2010

SEMARANG -- Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) berencana menaikkan lagi standar kelulusan Ujian Nasional (UN) pada 2010. Ketua BSNP, Prof Mungin Eddy Wibowo di Semarang, Senin (29/6) mengatakan, standar kelulusan UN setiap tahun memang selalu mengalami kenaikan. "Tahun lalu standar kelulusan 5,25, naik menjadi 5,5 tahun ini, dan rencananya pada 2010 akan dinaikkan lagi," katanya.

Menurut dia, kenaikan standar kelulusan UN didasarkan pada standar pendidikan nasional dan diharapkan dapat memacu motivasi peserta didik dan guru. "Kenaikan standar kelulusan UN juga dimaksudkan untuk meningkatkan tingkat pembelajaran dan proses pencapaian pendidikan," katanya. Namun, menurut dia, BSNP tetap akan melihat dan mempertimbangkan keragaman pencapaian pendidikan di setiap daerah yang akan dianalisis dan dievaluasi.

Menurut dia, ada tiga pihak yang dapat melakukan penilaian pendidikan. Pertama pendidik lewat ulangan atau tugas, kedua satuan pendidikan lewat ujian sekolah, dan terakhir pemerintah lewat UN. Karena itu, salah satu pencapaian pendidikan yang dapat dijadikan tolok ukur adalah tingkat kelulusan UN. "Tingkat kelulusan UN di setiap daerah memang bervariasi, namun secara umum menunjukkan kenaikan dibandingkan dengan tahun lalu," katanya.

Padahal, kata dia, standar kelulusan dari semula sebesar 5,25 untuk rata-rata seluruh mata pelajaran yang diujikan, dinaikkan menjadi sebesar 5,5 pada tahun ini.
Ia mengatakan, kenaikan tingkat kelulusan UN secara umum tersebut menunjukkan peningkatan standar pendidikan nasional dan pencapaian satuan pendidikan di beberapa daerah.

Selain itu, kata dia, kenaikan standar UN juga akan dipertimbangkan dari beberapa aspek, antara lain standar isi, standar kompetensi lulusan, standar pendidik, dan standar proses.
Mungin belum menetapkan besaran kenaikan standar kelulusan UN pada 2010.

Ia mengatakan, BSNP perlu membicarakan dan menganalisis lebih dulu hasil-hasil yang dicapai oleh setiap satuan pendidikan di seluruh daerah untuk menentukan besar standar kelulusan UN nantinya. "Tapi, kami memastikan kenaikan standar kelulusan UN tidak akan dilakukan secara drastis, namun akan dilakukan secara bertahap dengan mempertimbangkan berbagai aspek," katanya.

Minggu, 22 November 2009

MUI: Tak Ada Fatwa Haram Film Kiamat 2012


Jakarta – Majelis Ulama Indonesia (MUI) tak mengharamkan masyarakat menonton film 2012. MUI hanya menghimbau agar film kiamat itu dilihat hanya sebatas imajinasi saja.

“Itu kan hanya imajinasi saja, seolah-olah itulah gambaran hari kiamat dan di tahun itulah terjadinya kiamat, tapi kan tidak ada yang tahu secara pasti kapan kiamat itu akan datang,” ujarnya Ketua MUI KH. Ma’ruf Amin, saat di hubungi oleh INILAH.COM di Jakarta, Selasa (17/11).

Ia menilai, film 2012 yang bercerita soal ramalan suku Maya bahwa kiamat akan terjadi pada 21 Desember 2012 itu tidak menyesatkan pandangan orang terhadap hari kiamat. Menurutnya, umat Islam tidak akan tersesatkan jika telah mengetahui ajaran Islam dengan baik mengenai hari kiamat.

“Saya tidak melihat ada sesuatu yang bisa menyesatkan, selama itu dipandang hanya sebatas imajinasi dari pembuat film yang mencoba mengambarkan kiamat terjadi pada tahun 2012. Jadi silakan saja menonton film itu,” ujarnya.

Dalam ajaran Islam, sambungnya, sudah jelas terjadinya kiamat itu diawali dengan tanda-tanda dan peritiwa-peritiwa sebelumnya. Jadi bila, umat Islam sudah mengerti mengenai ajarannya maka tidak akan menyesatkan karena tidak cocok dengan apa yang difilm itu.

KH. Ma’ruf Amin juga mengatakan kiamat itu tidak ada yang bisa meramalkan kapan datangnya. Jangankan meramalkan kiamat, manusia saja tidak ada bisa mengetahui apa yang akan terjadi pada dirinya besok, kecuali Allah SWT.

“Selain itu sekarang masih banyak orang baik, masih banyak orang beriman, nah salah satu tanda kiamatkan kalau mereka sudah tidak ada lagi, sehingga dunia sudah benar-benar jelek. Jadi tidak benar itu, itu hanya imajinasi film saja.” pungkasnya

Jumat, 13 November 2009

UN 2010 Digelar Dua Kali

Berbeda dengan tahun 2009, Ujian Nasional (UN) tahun 2010 ini dilaksanakan dua kali. Ada UN utama dan UN ulangan. Dengan demikian, siswa yang tidak lulus pada UN utama, bisa mengulang pada UN tahap kedua.

Aturan baru itu tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 75 tahun 2009. Pada Pasal 5 butir satu Permendiknas disebutkan, "UN tahun pelajaran 2009/2010 dua kali, yaitu UN utama dan UN ulangan."

Bukan cuma pelaksanaan UN yang dilakukan dua kali, jadwal UN juga mengalami perubahan. Untuk tingkat SMP dan SMA atau sederajat, UN dilaksanakan pada bulan Maret. Padahal tahun lalu, UN dilakukan April.

"Untuk tingkat SMA dan sederajat, UN dilaksanakan minggu ketiga Maret, sedangkan ulangannya pada minggu kedua Mei," ujar Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat Wahyuddin Zarkasyi. Mereka yang berhalangan diperkenankan mengikuti ujian susulan, yang waktunya seminggu setelah UN utama.

Untuk tingkat SMP dan sederajat, UN utama dilaksanakan pada minggu keempat Maret. UN ulangan pada minggu ketiga Mei, dan UN susulan seminggu setelah UN utama atau pada minggu pertama April.

Mengenai perubahan jadwal yang lebih maju, Wahyuddin menjelaskan itu lebih karena ada ujian ulangan bagi siswa yang gagal. "Kalau tahun 2009 kan cuma sekali, makanya diselenggarakan April. Nah, sekarang ada ujian ulangan, ya mau tidak mau harus ada jeda sehingga dimajukan menjadi Maret," ujarnya.

Mengenai hal ini, Wahyuddin menegaskan Mendiknas sudah memikirkannya dengan matang. Begitu juga dengan diberlakukannya UN ulangan. Pemerintah ingin memberikan kesempatan bagi mereka yang gagal. "Bukan karena tekanan, tapi lebih kepada kemanusiaan," ujarnya.

Mata pelajaran yang diujikan masih tetap sama. Untuk rata?rata kelulusan tahun 2010 juga tidak berbeda. Rata?rata minimal 5,50, dan nilai terendah 4,00 untuk paling banyak dua mata pelajaran dan minimal 4,25 untuk mata pelajaran lainnya.

Selasa, 03 November 2009

Profil Sekolah

SMK YP Fatahillah 1 Kramatwatu berada di JL. Griya Serdang Indah No. 299 Kelurahan Serdang, Kec. Kramatwatu Kab. Serang Propinsi Banten, yang didirikan berdasarkan SK. Kepala Kantor DEP. DIK. BUD Propinsi Jawa Barat NO. 708/ 102/ Kep/E/1995. Tentang penetapan tanggal pendirian unit SMK YP Fatahillah 1 Kramatwatu dalam melaksanakan proses belajar dan mengajar tahun pelajaran 1995/1996.

Keberhasilan kurikulum SMK yang diharapkan mampu menghasilkan tamatan berkualitas, memiliki kompetensi dan daya saing yang tinggi terhadap berkembangnya kebutuhan dunia kerja, sangat tergantung pada faktor:
1.Efektivitas program pengajaran
2.Efisiensi pelaksanaan program
3.Kesatuan pemahaman dan persepsi tentang visi dan misi SMK
4.Kesatuan gerak semua pihak yang terlibat

Misi Visi

1. Visi
Menjadi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Teknologi Dan Industri Kebanggan Masyarakat

2. Misi
1. Memberikan kesempatan yang seluas- luasnya kepada masyakat untuk mengikuti pendidikan dengan biaya terjangkau
2. Membentuk insan berwawasan imtaq dan iptek (Seimbang) yang mampu menjawab dan mengikuti tantangan Era Global.
3. Mendidik siswa menjadi tenaga kerja tingkat menengah sesuai dengan tuntutan pasaran industri.
4. Mendidik siswa menjadi tenaga kerja yang dapat menciptakan lapangan kerja sendiri.
5. Memberikan pelayanan secara maksimal kepada siswa dan masyarakat dengan ramah, cepat dan tepat.
6. Selalu meningkatkan kwalitas pendidikan.

3. Tujuan
1. Meningkatkan kompetensi di Program Keahlian yang ada di SMK YP. Fatahillah 1 Kramatwatu
2. Menyiapkan tamatan yang berkualitas dan siap pakai atau mandiri
3. Meningkatkan keberuntungan penyelenggraan Sekolah Kejuruan
4. Mengoptimalkan Sumber Daya Pendidikan untuk menghasilkan tamatan SMK YP 1 Fatahillah yang bersaing bermutu dan dapat bersaing mengisi Dunia Kerja.

Ujian Nasional 2009/2010

Ujian Nasional tinggal mengghitung bulan....
Bagaimana kebijakan baru Menteri yang baru kita ???
Kita tunggu saja mudah - mudahan kebijakan yang baru ini nantinya akan membuat siswa senang

Jurusan

SMK YP Fatahillah 1 Kramatwatu memiliki 3 Jurusan, yaitu :
1. Teknik Instalasi Tenaga Listrik
2. Teknik Pemeliharaan Mekanik Industri
3. Teknik Kendaraan Ringan